How the Subaltern Speaks in Iksaka Banu’s “Di Ujung Belati” : A Postcolonial Study
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, F. A. (2016). Hibriditas Tokoh Belanda dalam Kumpulan Cerpen Semua untuk Hindia Karya Iksaka Banu: Suatu Kajian Poskolonial [Postgraduate Thesis, Universitas Andalas].
Bahardur, I. (2017). Pribumi Subaltern dalam Novel-Novel Pascakolonial. Jurnal Gramatika, 3(2), 89-100.
Banu, I. (2014). Semua untuk Hindia. Kepustakaan Populer Gramedia.
Faruk. (2007). Belenggu Pasca-Kolonial: Hegemoni dan Resistensi dalam Sastra Indonesia. Pustaka Pelajar.
¬¬¬¬Faruk. (2020). Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal. Pustaka Pelajar.
Lestari, W. D., et al. (2018). Kaum Subaltern dalam Novel-Novel Karya Soeratman Sastradihardja: Sebuah Kajian Sastra Poskolonial. Jurnal Widyaparwa, 46(2), 179-188.
Morton, S. (2005). Gayatri Spivak: Subalternitas dan Penalaran Poskolonial. (W. Indiarti, Trans.). Yogyakarta: Hompimpa Digital Publishing.
Ratna, N. K. (2008). Postkolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra. Pustaka Pelajar.
Ratna, N. K. (2011). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalisme hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Pustaka Pelajar.
Said, E. (2010). Orientalisme (A. Fawaid, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sekarningrum, D. G. A. (2016). Perlawanan Perempuan Kolonial terhadap Patriarki dalam Kumpulan Cerpen Semua untuk Hindia Karya Iksaka Banu [Undergraduate Thesis, Universitas Airlangga].
Setiawan, R. (2018). Subaltern, Politik Etis, dan Hegemoni dalam Perspektif Spivak. Jurnal Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 6(1), 13-25.
Spivak, G. C. (1988). Can The Subaltern Speak. Marxism and The Interpretation of Culture, Grossberg dan Nelson (Editor), 66-111.
Udasmoro, W. (2010). Discourse Subaltern dalam masyarakat Interkultural: Mencermati Relasi Gender Jilbab dalam Perempuan Berjilbab di Prancis. Jurnal JSP: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 14(1), 1-21.
Refbacks
- There are currently no refbacks.